on
asbab nuzul
- Get link
- X
- Other Apps
Dalam dunia Islam, kebenaran sifat dan ciri-ciri Nabi Muhammad ﷺ sering kali menjadi fokus perhatian. Salah satu ayat penting yang mengingatkan tentang bahayanya mengubah kebenaran adalah QS. Al-Baqarah ayat 79. Ayat ini mengecam keras mereka yang menulis ulang kitab suci dengan tangan mereka sendiri demi kepentingan pribadi atau materi. Artikel ini akan mengupas tafsir dan latar belakang turunnya ayat tersebut, serta bagaimana beberapa pemuka agama pada masa itu mengubah ciri-ciri Nabi demi menjaga pengaruh dan kekuasaan mereka.
Berikut adalah sabab nuzul surah al-Baqarah ayat 76 yang penulis ambil dari kitab Asbab al-Nuzul karya al-Wahidi:
قَوْلُهُ تَعَالَى: {فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ} الْآيَةَ {79} .
نَزَلَتْ فِي الَّذِينَ غَيَّرُوا صِفَةَ النَّبِيِّ - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - وَبَدَّلُوا نَعْتَهُ، قَالَ الْكَلْبِيُّ بِالْإِسْنَادِ الَّذِي ذَكَرْنَا: إِنَّهُمْ غَيَّرُوا صِفَةَ رَسُولِ اللَّهِ - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - فِي كِتَابِهِمْ وَجَعَلُوهُ آدَمَ سِبْطًا طَوِيلًا، وَكَانَ رَبْعَةً أَسْمَرَ، وَقَالُوا لِأَصْحَابِهِمْ وَأَتْبَاعِهِمْ: انْظُرُوا إِلَى صِفَةِ النَّبِيِّ، الَّذِي يُبْعَثُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ، لَيْسَ يُشْبِهُ نَعْتَ هَذَا، وَكَانَتْ لِلْأَحْبَارِ وَالْعُلَمَاءِ مَأْكَلَةٌ مِنْ سَائِرِ الْيَهُودِ، فخافوا أن يذهبوا مَأْكَلَتُهُمْ إِنْ بَيَّنُوا الصِّفَةَ، فَمِنْ ثَمَّ غَيَّرُوا.
Firman Allah Ta’ala: {Maka celakalah orang-orang yang menulis kitab dengan tangan mereka sendiri} (QS. Al-Baqarah: 79).
Ayat ini turun berkaitan dengan orang-orang yang mengubah sifat Nabi ﷺ dan mengganti ciri-cirinya. Menurut Al-Kalbi dengan sanad yang telah disebutkan, mereka mengubah sifat Rasulullah ﷺ dalam kitab mereka. Mereka menggambarkan beliau sebagai seseorang yang berkulit putih, bertubuh tinggi, sedangkan sebenarnya Rasulullah ﷺ bertubuh sedang dan berkulit sawo matang.
Mereka berkata kepada pengikut dan kaum mereka: "Lihatlah sifat Nabi yang akan diutus di akhir zaman, tidak mirip dengan ciri orang ini (Muhammad ﷺ)." Para pemuka agama (ahli kitab) mendapatkan keuntungan materi dari pengikut Yahudi lainnya, dan mereka takut kehilangan sumber pendapatan tersebut jika mengungkapkan sifat Nabi yang sebenarnya. Karena itulah mereka mengubahnya.
Comments
Post a Comment