TAFSIR SURAT AL-FATIHAH AYAT 3 (TIGA) BAHASA INDONESIA

Melanjutkan penafsiran surat al-Fatihah ayat 2 di tulisan sebelumnya, pada tulisan ini akan didiskusikan berbagai penafsiran ulama mengenai surat al-Fatihah ayat 3 :

الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Menurut Imam al-Qusyairi dua lafadz ini merupakan bentukan dari (musytaq) lafadz al-rahmah.  Sementara al-Rahmah merupkan sifat azaliyah bagi Tuhan yang memiliki makna iradah al-ni’mah.[1] Sementara dalam tafsir al-Jalalayn ditafsirkan dengan dzi rahmah wa hiya iradah al-khair li ahlih (pemilik rahmah maksudnya adalah Allah berkendak memberikan kebaikan kepada ahlinya).[2]

Imam al-Maraghi dalam kitab tafsirnya menyebutkan bahwa lafadz ­al-Rahman merupakan nama yang khusus disematkan kepada Allah swt. Orang-orang Arab tidak menyebutkan al-Rahman kecuali hanya kepada Allah swt. [3]

Sementara menurut Imam Ali al-Shabuni dalam Shafwah al-Tafasir lafadz al-rahman menunjukan makna a’dhim al-rahmah (rahmah yang agung). Sebab wazan فَعْلان merupakan sighat mubalaghah yang menunjukan “banyaknya sesuatu dan agungnya sesuatu tersebut”, akan tetapi tidak harus dawam (langgeng/terus menerus).  Seperti kata غضبان yang artinya sangat marah.[4] Tentu kemarahan itu tidak bertahan terus, sebesar apapun kemarahan lambat laun  pasti juga akan reda.

Sementara ar-rahim memiliki makna da>im al-rahmah (rahmah yang tetap/terus-menerus). Hal ini dikarenakan wazan فعيل merupakan wazan yang digunakan untuk menunjukan “sifat yang tetap”. Sebagaimana lafadz كريم yang berarti sifat mulia yang tetap berada dalam diri yang disifati.

Melalui penjelasan di atas kemudian beberapa mufasir memberikan penjelasan bahwa sifat al-rahma>n Allah itu syumuliyah (menyeluruh) kepada semua makhluk ciptaan-Nya. Tidak peduli apakah mereka adalah orang beriman atau orang kafir. Sementara sifat al-rahi>m Allah hanya dikhususkan untuk orang-orang yang beriman saja. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surah al-Ahzab ayat 43 :

وَكَانَ بالمؤمنين رَحِيماً

Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman

Pendapat di atas dinukil oleh Imam Muhammad Ali al-Shabuni dari Imam al-Khuthabi.

Demikian penafsiran ringkas surah al-fatihah ayat 3, bagi para pembaca yang hendak melihat penafsiran surah al-fatihah ayat 1 bisa klik di sini, sementara untuk fatihah ayat 2 di sini.



[1]Abdul Karim Bin Hawazin bin Abdul Malik al-Qusyairi, Lataif al-Isyarah, Vol. I (Mesir: al-Haiah al-Misriyah Ammah li Kitab),  47.

[2]Jalaluddin al-Mahali dan Jalaludin al-Suyuti, Tafsir al-Qur’an al-Adhim/Tafsir al-Jalalayn (Kairo: Dar al-Hadis, tth), 4

[3]Ahmad Mustafa al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi, Juz 1 (Mesir: Syirkah Maktabah wa Matba’ah, 1946), 31

[4]Muhammad Ali al-Sabuni, Shafwah al-Tafasir, Vol. 1 (Kairo: Dar al-Shabuni,1997), 19

Comments