on
asbab nuzul
- Get link
- X
- Other Apps
Melanjutkan penafsiran surat al-Fatihah ayat 2 di tulisan sebelumnya, pada tulisan ini akan didiskusikan berbagai penafsiran ulama mengenai surat al-Fatihah ayat 3 :
الرَّحْمَنِ
الرَّحِيمِ
Menurut Imam
al-Qusyairi dua lafadz ini merupakan bentukan dari (musytaq) lafadz al-rahmah. Sementara al-Rahmah merupkan sifat azaliyah
bagi Tuhan yang memiliki makna iradah al-ni’mah.[1]
Sementara dalam tafsir al-Jalalayn ditafsirkan dengan dzi rahmah wa hiya
iradah al-khair li ahlih (pemilik rahmah maksudnya adalah Allah berkendak
memberikan kebaikan kepada ahlinya).[2]
Imam al-Maraghi
dalam kitab tafsirnya menyebutkan bahwa lafadz al-Rahman merupakan nama
yang khusus disematkan kepada Allah swt. Orang-orang Arab tidak menyebutkan al-Rahman
kecuali hanya kepada Allah swt. [3]
Sementara menurut
Imam Ali al-Shabuni dalam Shafwah al-Tafasir lafadz al-rahman menunjukan
makna a’dhim al-rahmah (rahmah yang agung). Sebab wazan فَعْلان merupakan sighat mubalaghah yang menunjukan “banyaknya
sesuatu dan agungnya sesuatu tersebut”, akan tetapi tidak harus dawam (langgeng/terus
menerus). Seperti kata غضبان yang artinya sangat marah.[4] Tentu kemarahan itu tidak
bertahan terus, sebesar apapun kemarahan lambat laun pasti juga akan reda.
Sementara ar-rahim memiliki
makna da>im al-rahmah (rahmah yang tetap/terus-menerus). Hal ini
dikarenakan wazan فعيل merupakan wazan yang digunakan untuk menunjukan “sifat yang
tetap”. Sebagaimana lafadz كريم yang berarti sifat mulia yang tetap berada dalam diri yang
disifati.
Melalui penjelasan di
atas kemudian beberapa mufasir memberikan penjelasan bahwa sifat al-rahma>n
Allah itu syumuliyah (menyeluruh) kepada semua makhluk ciptaan-Nya. Tidak
peduli apakah mereka adalah orang beriman atau orang kafir. Sementara sifat al-rahi>m
Allah hanya dikhususkan untuk orang-orang yang beriman saja. Hal ini
sebagaimana firman Allah dalam surah al-Ahzab ayat 43 :
وَكَانَ بالمؤمنين
رَحِيماً
Dan adalah Dia Maha
Penyayang kepada orang-orang yang beriman
Pendapat di atas dinukil
oleh Imam Muhammad Ali al-Shabuni dari Imam al-Khuthabi.
Demikian penafsiran ringkas
surah al-fatihah ayat 3, bagi para pembaca yang hendak melihat penafsiran surah
al-fatihah ayat 1 bisa klik di sini, sementara untuk fatihah ayat 2 di sini.
[1]Abdul Karim Bin Hawazin bin Abdul Malik
al-Qusyairi, Lataif al-Isyarah, Vol. I (Mesir: al-Haiah al-Misriyah
Ammah li Kitab), 47.
[2]Jalaluddin al-Mahali dan Jalaludin al-Suyuti,
Tafsir al-Qur’an al-Adhim/Tafsir al-Jalalayn (Kairo: Dar al-Hadis, tth),
4
[3]Ahmad Mustafa al-Maraghi, Tafsir
al-Maraghi, Juz 1 (Mesir: Syirkah Maktabah wa Matba’ah, 1946), 31
[4]Muhammad Ali al-Sabuni, Shafwah al-Tafasir,
Vol. 1 (Kairo: Dar al-Shabuni,1997), 19
Comments
Post a Comment