TAFSIR SURAH AL-BAQARAH AYAT SATU BAHASA INDONESIA

Sebagaimana yang telah disebutkan dalam tulisan terdahulu di sini. Ahruf Muqatta’ah adalah huruf yang terpisah-pisah yang menjadi pembuka surah. Salah satu Surah yang dibuka dengan varian seperti ini adalah al-Baqarah :

الم

Alif lam mim

Ulama berbeda pendapat perihal menafsirkan ayat-ayat ahruf muqatta’ah. Terdapat kelompok yang enggan menafsirkan model ayat seperti ini. Dengan argumentasi bahwa ini adalah bentuk dari sir atau rahasia dan termasuk ayat mutashabih. Sementara ada kelompok yang berupaya menjelaskan maksud dari ayat tersebut.[1]

Kita tidak akan masuk dalam perdebatan ini, mungkin di lain waktu akan kita diskusikan. Pada bagian ini yang hendak kita kaji adalah pandangan ulama yang menafsirkan ahruf muqatta’ah. Perlu ingat, bahwa ini bersifat “tafsiran”, bukan hal yang mutlak kebenarannya. Anda bisa saja setuju dan boleh juga berbeda pendapat.

Kita mulai dari Tafsir yang dinisbatkan kepada Imam Sahl al-Tustari. Kenapa saya katakan “dinisbatkan/disandarkan”? karena kitab ini sebenarnya pendapat-pendapat Imam Sahl mengenai tafsir yang dikumpulkan oleh Imam Abu Bakr Muhammad.

Imam Sahl memberikan interpretasi alif lam mim dengan :

اسم الله عزَّ وجلَّ

Ism/sebutakan untuk Allah Azza wa Jalla. Kemudian belia memberikan argumentasinya :

فالألف تأليف الله عزَّ وجلَّ ألف الأشياء كما شاء، واللام لطفه القديم، والميم مجده العظيم

Alif menunjukan pada ta’lifullah/ciptaan Allah maksudnya Allah menciptakan segala sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya (allafa al-Asyya’a kamaa syaa’a). Adapun lam menunjukan pada kelembutan Allah (lufthi) yang bersifat qadim. Sedang mim berarti majid/kemulyaan Allah yang agung.[2]

Mari kita lanjutkan penafsiran ayat ini menurut Ibn Abbas salah satu mufasir dari kalangan sahabat Nabi. Dalam kitab Tanwir al-Miqbas min Tafsir Ibn Abbas, dijelaskan  :

يَقُول ألف الله لَام جِبْرِيل مِيم مُحَمَّد

Alif menunjukkan pada makna Allah, Lam menunjuk pada makna Jibril sedang Mim bermakna Muhammad. [3] Ibn Abbas memberikan keterangan serupa dengan al-Tustari, namun Ibn Abbas memberikan penjelasan lebih :

ألف ابْتِدَاء اسْمه الله لَام ابْتِدَاء اسْمه لطيف مِيم ابْتِدَاء اسْمه مجيد

Alif merupakan awalah dari Asma “Allah”, Lam awal dari asma allah “Latif” sedangkan mim merupakan awal dari asma Allah “Majid”.

 

Demikian pendapat beberapa mufasir yang berupaya menjelaskan makna alif lam mim. Sementara bagi mufasir yang tidak berkenan menjelaskan makna ini sering kali memberikan keterangan dengan :

اللَّه أَعْلَم بِمُرَادِهِ بِذَلِكَ

 

Allah yang lebih tahu maksud hal tersebut.

Ini sebagaimana yang dilakukan oleh Imam al-Suyuti dalam Tafsir Jalalayn ketika menjelaskan alif lam mim.[4] Adapula yang secara prinsip sama dengan al-Suyuti (enggan menafsirkannya), tetapi memberikan penjelasan argumentasi yang lebih panjang. Hal ini seperti yang dilakukan oleh Imam al-Nawawi dalam Tafsir Marah Labid :

قال الشعبي وجماعة: الم وسائر حروف الهجاء في أوائل السور من المتشابه الذي انفرد الله بعلمه

Imam Nawawi merujuk kepada pendapat Imam al-Sya’bi yang menyatakan bahwa alif lam mim merupakan huruf-huruf yang terpisah-pisah yang dijadikan sebagai pembuka surah. Ayat ini termasuk dalam kategori ayat mutashabih sehingga hanya Allah saja yang tahu akan maknanya.

Jadi anda berada di pihak yang mana? Silahkan direnungkan.....

Wallahu a’lam bi shawab



[1] Mahasin Ta’wil juz 1 hal, 242.

[2]Tafsir al-Tustari, juz 1 hal, 25

[3]Tanwir al-Miqbas min Tafsir Ibn Abbas, hal 3

[4]Tafsir Jalalayn, hal 1

Comments